Karena Aku Wanita - Dalam sebuah forum tanya jawab, ada seorang pemuda yang bertanya pada Zakir Naik terkait tema homos3ksual. Menurut penuturannya dari apa yang dia baca pada sebuah penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa homos3ksual adalah bawaan genetik. Kecenderungan terhadap sesama jenis itu tidak pernah mereka inginkan. Mengapa kemudian Islam mengharamkan sesuatu yang dianggap bawaan lahir. Mengapa hal ini bahkan menghukum pelakunya menjadi dosa.
Dengan sangat menarik Dr. Zakir Naik menguraikan penjelasan yang tegas dan gamblang. Berikut adalah jawabannya terkait pertanyaan mengenai homos3ksual, genetik atau bukan.
Dalam ayat Al-Quran surat Al-A’raf ayat 81-90 tentang larangan menyukai sesama jenis pada kisah Nabi Luth yang dibinasakan. Dalam Bible juga disebutkan larangan ini.
Penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa homos3ksual merupakan genetik adalah salah besar. Penelitian menjadi tidak objektif oleh karena si pengemuka teori ini adalah seorang pelaku homos3ksual. Teori ini belum terbukti dan ini hanya bagian dari asumsi saja. Sebab ilmu pengetahuan belum pernah membuktikan homos3ksual merupakan genetik.
Dalam ilmu psikologi kita bisa mengurai penyebab mengapa seseorang bisa menyukai sesama jenis. Jika anda melakukan aktivitas s3ksual terlalu sering maka anda akan cenderung merasa bosan dan kemudian mencoba untuk melakukan yang tak alami. Allah membolehkan sesuatu yang alami tapi anda melakukan sesuatu yang tidak alami dan dilarang lalu anda menjadi keseringan melakukannya. Anda menjadi ingin yang lebih lagi dan anda menjadi tidak nyaman melakukannya dengan normal. Anda menikmati hal ini. Setelah ini menjadi kebiasaan yang berulang dan menggejala, lahirlah penelitian ilmiah yang memunculkan teori yang terasa sangat dipaksakan. Yaitu orang yang menyukai sesama jenis merupakan genetik.
Pertanyaan selanjutnya kemudian muncul. Mengapa ada anak-anak yang menyukai sesama jenis dan melakukan aktivitas s3ksual yang abnormal padahal mereka belum menikah. Bukankah ini menunjukkan bahwa homos3ksual adalah genetik?
Homos3ks tidak pernah terjadi sejak lahir. Ia bukan bawaan lahir. Anak-anak melakukan sesama jenis oleh karena televisi. Mereka menonton film p*rno. Mereka menyaksikan hal yang seharusnya tidak mereka lihat. Mereka menjadi tertarik dan mulai mengikutinya padahal itu haram. Anak-anak meniru orang-orang tua bagaimana mereka melakukannya. Semua ini punya dampak psikologis pada si anak. Jadi tidak benar sama sekali orang yang baru lahir itu merupakan homos3ks. Ini sebuah miskonsepsi. Penelitian ilmiah tidak membuktikan itu.
Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan keputusan resmi mahkamah agung Amerika Serikat yang melegalkan Homos3ksual dan pernikahan sejenis. Mereka dilindungi oleh undang-undang. Beredar foto-foto berlatar pelangi sebagai simbol kaum homos3ks. Sebenarnya Amerika bukan negara petama yang melegalkan homos3ks.
Akankah azab seperti kaum Nabi Luth segera tiba? Na'udzubillah....
Dengan sangat menarik Dr. Zakir Naik menguraikan penjelasan yang tegas dan gamblang. Berikut adalah jawabannya terkait pertanyaan mengenai homos3ksual, genetik atau bukan.
Dalam ayat Al-Quran surat Al-A’raf ayat 81-90 tentang larangan menyukai sesama jenis pada kisah Nabi Luth yang dibinasakan. Dalam Bible juga disebutkan larangan ini.
Penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa homos3ksual merupakan genetik adalah salah besar. Penelitian menjadi tidak objektif oleh karena si pengemuka teori ini adalah seorang pelaku homos3ksual. Teori ini belum terbukti dan ini hanya bagian dari asumsi saja. Sebab ilmu pengetahuan belum pernah membuktikan homos3ksual merupakan genetik.
Dalam ilmu psikologi kita bisa mengurai penyebab mengapa seseorang bisa menyukai sesama jenis. Jika anda melakukan aktivitas s3ksual terlalu sering maka anda akan cenderung merasa bosan dan kemudian mencoba untuk melakukan yang tak alami. Allah membolehkan sesuatu yang alami tapi anda melakukan sesuatu yang tidak alami dan dilarang lalu anda menjadi keseringan melakukannya. Anda menjadi ingin yang lebih lagi dan anda menjadi tidak nyaman melakukannya dengan normal. Anda menikmati hal ini. Setelah ini menjadi kebiasaan yang berulang dan menggejala, lahirlah penelitian ilmiah yang memunculkan teori yang terasa sangat dipaksakan. Yaitu orang yang menyukai sesama jenis merupakan genetik.
Pertanyaan selanjutnya kemudian muncul. Mengapa ada anak-anak yang menyukai sesama jenis dan melakukan aktivitas s3ksual yang abnormal padahal mereka belum menikah. Bukankah ini menunjukkan bahwa homos3ksual adalah genetik?
Homos3ks tidak pernah terjadi sejak lahir. Ia bukan bawaan lahir. Anak-anak melakukan sesama jenis oleh karena televisi. Mereka menonton film p*rno. Mereka menyaksikan hal yang seharusnya tidak mereka lihat. Mereka menjadi tertarik dan mulai mengikutinya padahal itu haram. Anak-anak meniru orang-orang tua bagaimana mereka melakukannya. Semua ini punya dampak psikologis pada si anak. Jadi tidak benar sama sekali orang yang baru lahir itu merupakan homos3ks. Ini sebuah miskonsepsi. Penelitian ilmiah tidak membuktikan itu.
Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan keputusan resmi mahkamah agung Amerika Serikat yang melegalkan Homos3ksual dan pernikahan sejenis. Mereka dilindungi oleh undang-undang. Beredar foto-foto berlatar pelangi sebagai simbol kaum homos3ks. Sebenarnya Amerika bukan negara petama yang melegalkan homos3ks.
Akankah azab seperti kaum Nabi Luth segera tiba? Na'udzubillah....
Sumber : buzzertweet.com