Karena Aku Wanita - Baginda Nabiyullah Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Didalam masjid, salah seorang guru Al-Qur’anku bercerita, “Seseorang anak kecil mendatangiku. Ternyata dia menyatakan ingin bergabung dalam halaqah (tahfizh Al-Qur’an).
Lalu kutanyakan padanya, ‘Apakah kamu hafal beberapa surat dari Al-Qur’an?’
Dia pun menjawab, ‘Ya.’
Aku pun memintanya untuk membaca juz Amma. Lalu dia pun membacanya.
Kemudian aku bertanya, ‘Apakah kau hafal surat Tabarak (Al-Mulk)?’
Kembali dia mengiyakan. Maka, aku pun takjub dengan hafalannya. Padahal dia masih sangat belia.
Aku kembali bertanya, ‘Apakah engkau hafal surat An-Nahl?’
Tak kuduga, ternyata dia pun telah menghafalnya. Keherananku makin bertambah.
Lalu akupun ingin mengetesnya dengan surat yang panjang, ‘Apakah kamu hafal surat Al-Baqarah?’
Dia pun memberikan jawaban kepadaku, ‘Ya.’ Dan tak ada kesalahan satupun ketika dia membaca surat Al-Baqarah.
Setelah itu akupun ingin memastikan, ‘Apakah engkau telah hafal seluruh Al-Qur’an?
Seperti jawaban sebelumnya, dia pun mengatakan, ‘Ya.’
Subhanallah, Masya Allah!
Meski masih diselimuti keheranan, aku pun memintanya untuk mengajak orang tuanya hadir di keesokan harinya. Aku juga tak habis pikir bagaimana cara orang tuanya dalam membimbingnya.
Yang lebih mengejutkanku ketika ayah si anak datang di keesokan harinya. Seakan tak terpercaya, sebab dilihat dari penampilannya tak menunjukkan sama sekali bahwa sang ayah tersebut adalah seseorang yang senantiasi berpegang teguh pada sunnah.
Seolah tahu akan keherananku, sang ayah tadi berkata, “Aku memaklumi jika Anda terkejut bahwa saya adalah orang tuanya. Tapi saya akan menjawab keheranan Anda. Ketahuilah bahwa di belakang anak ini adalah seorang wanita yang setara dengan seribu laki-laki. Kusampaikan pula kabar gembira kepada Anda bahwa 3 anak laki-lakiku semuanya telah hafal Al-Qur’an. Sedang anak perempuanku yang paling kecil berumur 4 tahun telah hafal juz Amma.”
Keherananku pun semakin memuncak, kemudian aku bergumam, “Bagaimana bisa seperti itu?”
Kemudian sang ayah tersebut menceritakan bahwasanya istrinya ketika hendak mulai mengajari bicara kepada anak-anaknya maka dia selalu memulai dengan hafalan Al-Qur’an. Dia juga bercerita bahwa istrinya juga selalu mengarahkan anaknya untuk selalu menghafalkan paling cepat akan mendapat jatah makan malam terlebih dahulu. Demikian pula, bagi anak yang pertama mengulangi hafalannya, akan diberi kesempatan untuk memilih tempat berlibur di akhir pekan. Sedangkan anak yang paling cepat menyempurnakan kewajiban hafalannya akan diberi hak untuk memilih tempat untuk berlibur pada musim liburan sekolah. Cara tersebut mampu membuat mereka bersemangat dan saling berlomba dalam menghafal dan murajaah (mengulangi hafalan).
Benar, wanita seperti inilah yang pantas mendapat gelar shalihah, dengannya akan baiklah keluarganya. Wanita yang seperti inilah yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk dipilih menjadi pasangan hidup, mengalahkan wanita kaya, cantik dan terhormat. Benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” )(HR. Muslim)
Semoga kisah menginspirasi kita semua agar bisa mendidik anak kita lebih baik lagi dan lagi. Terimakasih sahabat tolong share yang setia membaca ini.
Sumber : tolongshareya